Dalam hidup ini kita tidak memiliki kemampuan untuk memilih dimana kita dilahirkan, ada yang beruntung dengan memiliki orangtua yang bijaksana, ada juga yang kurang beruntung karena memiliki orangtua yang labil. Selama seorang anak bertumbuh, ia belajar paling banyak dari orangtua setelah itu dari lingkungannya. Kekerasan dalam rumah tangga adalah masalah yang serius. Kekerasan bisa membuat luka dan dendam. Orang-orang yang terluka ini kemudian setelah dewasa memiliki kecenderungan untuk melukai orang lain pula.
Orangtua kita menjadi keras karena mengalami hidup yang keras dari keluarganya terdahulu, atau terpengaruh dari lingkungannya. Jika posisi Anda sebagai anak maka akan kesulitan menghadapi hal-hal ini. Posisi Anda hanya bisa menjadi penerima.
Setelah dewasa (18 tahun) saatnya kita MEMURNIKAN diri, dengan memulihkan luka-luka batin tersebut.
Ambil posisi yang tenang dan nyaman tanpa gangguan.
Katakan kepada diri Anda dengan pelan dan jelas:
"Saya memaafkan semua orang yang menyakiti saya, serta memberkati mereka"
"Semua telah terjadi, saya tahu hal tersebut tidak enak, namun hidup dengan cinta kasih adalah cara hidup paling indah, aku memilih hidup dengan menyebarkan cinta kasih."
"Memaafkan diri sendiri membuat saya merasa puas dan bangga akan kebesaran jiwa saya sendiri."
"Saya berterimakasih kepada Tuhan, karena semua pengalaman pahit akan membuat saya kuat, karena pengalaman ini juga dialami banyak orang di dunia."
Ucapakan kata2 diatas paling OPTIMAL sebelum tidur dan baru bangun secara KONSISTEN selama 2 minggu.
Untuk mempercepat proses pemulihan, peliharalah binatang, dengan begitu Anda bisa belajar mengekspresikan cinta kasih kepada binatang tersebut.
Tujuan utama Psikologi Apology ini adalah membentuk kesadaran baru bahwa hidup dengan cinta kasih lebih nikmat dari hidup dengan kekerasan dan percideraan.