Hidup hanya untuk mati? Anda kaya namun kekayaan Anda tidak mampu melepaskan Anda dari kematian, Anda seorang dokter, doktor, budaywan, ahli spiritual. Semua tidak membebaskan Anda dari kematian. Kematian adalah berpisahnya kita dengan tubuh kita. Perpisahan ini dianggap sebagai suatu permulaan di dunia yang baru.
Jadi buat apa hidup ini beraktivitas sedemikian rupa? Bahkan sampai saling sikut saling bantai? Toh ujung-ujungnya mati (UUM)
Lahir-Hidup-Mati. Dalam hidup ada waktu, selama waktu tersebut berlaku, ada berbagai fenomena ada yang NIKMAT ada juga DERITA. Karena hidup tidak nikmat maka manusia menjadi apatis dan cenderung menjadi fatalis, hanya memikirkan kapan mati, karena merasa hidup sudah menjenuhkan dan tidak membahagiakan.
Dalam hidup ini kita memiliki PERAN dan FUNGSI sosial, keberadaan kita akan semakin baik, jika menjadi jawaban semakin banyak orang, bahkan semakin banyak generasi. Kita berbagi bersama, agar semakin banyak orang menjalani kehidupan dengan lebih ringan dan asyik.
Jika hidup, hiduplah dengan bahagia, jika saatnya mati, matilah dengan kebesaran jiwa, keikhlasan dan tanpa penyesalan.